Rabu, 19 Februari 2025

Menjejak Pasir, Menyelami Kenangan: Liburan Semester di Pulau Tidung

 


Liburan semester selalu menjadi momen yang dinantikan oleh mahasiswa setelah menjalani berbagai kesibukan akademik. Bagi saya dan teman-teman kuliah di program studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB, liburan kali ini terasa istimewa karena kami memilih Pulau Tidung di Kepulauan Seribu sebagai destinasi rekreasi.

Perjalanan ini bukan sekadar pelepas penat, tetapi juga kesempatan mempererat kebersamaan dalam suasana alam yang menenangkan. Setelah berbulan-bulan berkutat dengan tugas dan penelitian, akhirnya kami bisa menikmati udara segar serta pemandangan laut yang luas.

Kami mempersiapkan perjalanan ini dengan antusias, merancang itinerary sederhana agar setiap momen bisa kami nikmati tanpa tergesa-gesa. Pulau Tidung pun menjadi pilihan karena aksesnya yang cukup mudah dan keindahan alamnya yang sudah terkenal.

Perjalanan Menuju Pulau Tidung

Perjalanan kami dimulai dari Jakarta, di mana kami berangkat menuju Pelabuhan Muara Angke. Dari sana, kami menaiki kapal menuju Pulau Tidung. Kapal yang kami naiki cukup nyaman meskipun cuaca saat itu sedikit berawan.

Perjalanan laut yang memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam terasa menyenangkan dengan angin laut yang sepoi-sepoi dan percakapan ringan di antara kami. Gelombang yang sesekali mengguncang kapal justru menambah sensasi petualangan. Kami menghabiskan waktu di kapal dengan berbincang, menikmati pemandangan laut, dan sesekali mengabadikan momen dengan kamera.

Begitu kapal merapat di dermaga Pulau Tidung, kami segera disambut dengan suasana khas pulau yang tenang dan alami. Rasa lelah akibat perjalanan panjang langsung tergantikan oleh antusiasme untuk menjelajahi setiap sudut pulau.

Keindahan Pulau Tidung yang Menawan

Setibanya di Pulau Tidung, kami langsung disambut oleh pemandangan pantai berpasir putih dan air laut yang jernih kebiruan. Pulau ini memiliki suasana yang lebih tenang dibandingkan dengan hiruk-pikuk kota, sehingga cocok untuk beristirahat sejenak dari rutinitas akademik.

Kami segera menyewa sepeda untuk berkeliling pulau, menikmati udara segar, dan mengabadikan momen dengan berfoto di berbagai sudut indah pulau ini. Bersepeda di jalanan kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rindang memberikan sensasi menenangkan yang jarang kami rasakan di kota.

Salah satu ikon utama Pulau Tidung adalah Jembatan Cinta, sebuah jembatan kayu panjang yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Dari atas jembatan ini, kami dapat menikmati pemandangan laut yang luas, sambil melihat beberapa wisatawan mencoba melompat ke laut dari ketinggian sebagai bentuk tantangan dan keberanian.

Aktivitas Seru di Pulau Tidung

Kami tidak melewatkan kesempatan untuk snorkeling dan menikmati keindahan bawah laut Pulau Tidung. Terumbu karang yang berwarna-warni serta ikan-ikan kecil yang berenang bebas menciptakan pemandangan bawah laut yang begitu memukau.

Sensasi menyelam di perairan yang jernih ini memberikan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Kami juga mencoba berbagai aktivitas air lainnya seperti banana boat dan kano, yang membuat liburan kami semakin seru dan penuh tawa.

Selain itu, kami juga menghabiskan waktu sore hari dengan bermain voli pantai dan menikmati sunset yang luar biasa indah. Matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat menciptakan gradasi warna langit yang menenangkan, menjadi momen refleksi yang penuh makna bagi kami semua.

Kenangan yang Tak Terlupakan

Liburan di Pulau Tidung bukan sekadar perjalanan biasa. Ini adalah waktu yang kami manfaatkan untuk mempererat persahabatan, berbagi cerita, dan menikmati kebersamaan di luar dunia akademik.

Keindahan alamnya yang memukau serta pengalaman yang kami dapatkan menjadikan liburan ini salah satu kenangan terbaik selama masa kuliah. Pulau Tidung mengajarkan kami bahwa keindahan alam bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dihargai dan dijaga.

Liburan semester ini memberi kami energi baru untuk kembali menghadapi tantangan akademik dengan semangat yang lebih segar. Jika ada kesempatan, saya pasti ingin kembali ke Pulau Tidung untuk menjejak pasir dan menyelami kenangan sekali lagi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Pandemi Jadi Momentum: Menyatukan Ilmu, Budaya, dan Spiritualitas Lewat Webinar

  Pandemi COVID-19 datang tanpa aba-aba. Mengubah wajah dunia dalam waktu singkat. Membatasi ruang gerak manusia, membekukan banyak aktivita...