Bagi mahasiswa agronomi, belajar
tidak cukup hanya dengan membaca buku dan mendengarkan kuliah. Ilmu pertanian
harus dijalani, dipelajari, dan dipraktikkan secara langsung
di lapangan. Inilah mengapa praktikum lapangan dan studi banding menjadi
pengalaman yang paling berkesan dalam perjalanan akademik kami di Himpunan
Mahasiswa Agronomi (HIMAGRO) .
Bukan sekadar kegiatan akademik,
setiap perjalanan ini adalah petualangan yang membuka wawasan,
membangun keterampilan, dan mempererat persaudaraan . Ada momen-momen
penuh tantangan, ada juga tawa dan kebersamaan yang tak terlupakan.
Lalu, apa yang membuat pengalaman
ini begitu istimewa? Mari kita refleksikan bersama!
1.
Dari Kelas ke Lapangan: Ilmu yang Hidup di Dunia Nyata
Pernahkah kamu membayangkan
bagaimana rasanya turun langsung ke sawah, menggali tanah, atau memeriksa
tanaman yang terserang hama? Semua teori yang dipelajari di kelas akan
terasa lebih nyata dan bermakna ketika diterapkan langsung.
Saat praktikum lapangan, kami
benar-benar menyaksikan bagaimana ilmu agronomi bekerja dalam kehidupan
nyata :
✅ Mengenali
jenis tanah dan kesesuaiannya untuk berbagai tanaman.
✅ Memahami
cara petani mengelola lahan dengan teknik tradisional dan modern.
✅ Menganalisis
tantangan pertanian, mulai dari perubahan iklim hingga ketidakstabilan harga
pasar.
Misalnya, dalam salah satu
praktikum kami di perkebunan hortikultura, awalnya kami mengira bahwa
keberhasilan panen hanya bergantung pada kualitas benih dan teknik pemupukan.
Namun setelah berbincang dengan petani, kami sadar bahwa ada banyak
faktor lain yang menentukan sukses atau gagalnya sebuah pertanian ,
seperti perubahan cuaca ekstrem dan fluktuasi harga di pasar.
Dari sini, kami belajar bahwa
menjadi seorang agronom bukan hanya soal memahami tanah dan tanaman ,
tetapi juga menguasai strategi, inovasi, dan kebijakan pertanian yang
berkelanjutan .
2.
Studi Banding: Belajar dari yang Terbaik
Selain belajar langsung di
lapangan, HIMAGRO juga memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan studi
banding ke berbagai institusi pertanian terkemuka . Ini bukan sekadar
kunjungan biasa, tetapi kesempatan emas untuk menyerap ilmu dari para
ahli dan pelaku industri pertanian yang telah sukses .
Kami pernah mengunjungi pusat
penelitian agronomi dan perusahaan agribisnis yang sudah menerapkan teknologi
canggih. Di sana, kami memperkenalkan berbagai inovasi yang mengubah wajah
pertanian modern, seperti:
🌾 Penggunaan drone dan sensor tanah untuk
pemetaan lahan dan pemantauan tanaman.
🌾 Teknik
pertanian presisi yang memaksimalkan hasil panen dengan efisiensi sumber daya.
🌾 Model
bisnis pertanian berbasis komunitas yang memperkuat posisi petani di pasar.
Salah satu momen yang paling
membuka mata adalah ketika kami mengunjungi sebuah pertanian modern yang sukses
menerapkan konsep pertanian organik berkelanjutan . Hal ini
tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga ekosistem
tetap sehat dan petani mendapatkan keuntungan yang layak .
Dari pengalaman ini, kami menyadari
bahwa tantangan pertanian tidak hanya terletak pada teknik budidaya,
tetapi juga pada bagaimana kita menciptakan sistem yang adil, efisien, dan
berkelanjutan .
3.
Kebersamaan yang Melekat Sepanjang Hayat
Di luar ilmu dan pengalaman teknis,
praktikum lapangan dan studi banding juga membawa sesuatu yang tidak
tergantikan—persaudaraan .
Dari perjalanan panjang ke lokasi
praktikum, memasak bersama di penginapan, hingga sesi diskusi tengah malam yang
penuh semangat, semua itu membangun ikatan yang lebih kuat antara kami
sebagai mahasiswa agronomi .
Ada banyak momen yang membuat kami
tertawa—seperti saat kehujanan di sawah, tertinggal bus, atau salah jalan di
lokasi studi banding. Tapi justru di situlah kami belajar arti kerja
sama, ketahanan, dan kekompakan .
💬 “Ingat nggak waktu kita harus jalan kaki
berkilo-kilo meter karena kendaraan nggak bisa masuk ke lahan?”
💬 “Siapa
yang dulu hampir jatuh ke sawah karena sibuk ambil foto?”
Momen-momen seperti ini menjadi
kenangan yang akan selalu melekat, bahkan setelah kita lulus dan
menapaki dunia profesional .
4.
Dari Praktikum ke Masa Depan: Bekal yang Kita Bawa
Setelah melewati berbagai
pengalaman ini, muncul satu pertanyaan besar: Apa yang akan kita
lakukan dengan semua ilmu dan pengalaman ini?
Bagi sebagian dari kami, pengalaman
ini menjadi batu loncatan untuk menjadi peneliti agronomi yang membawa
inovasi baru . Bagi yang lain, ini adalah awal perjalanan
sebagai wirausahawan agribisnis . Ada juga yang terdorong untuk menjadi
pendamping petani dan membangun pertanian berbasis komunitas .
Namun, satu hal yang pasti: apa
yang kami pelajari di HIMAGRO bukan sekedar teori, namun bekal nyata untuk
menghadapi dunia pertanian yang terus berkembang .
Sekarang
pertanyaannya: Bagaimana kita akan menerapkan semua ilmu ini dalam
kehidupan nyata?
Kesimpulan:
Sebuah Perjalanan yang Berarti
Praktikum lapangan dan studi
banding bukan hanya bagian dari kurikulum, tetapi salah satu pengalaman
paling berharga selama menjadi mahasiswa agronomi .
Dari belajar langsung di
lahan pertanian, berdiskusi dengan petani dan ahli, hingga membangun
kebersamaan yang kuat , semua itu membentuk cara pandang dan semangat
kami dalam mengembangkan dunia pertanian.
Bagi kamu yang masih aktif di
HIMAGRO, bersiaplah untuk pengalaman yang akan mengubah cara pandangmu
tentang dunia pertanian . Dan bagi yang sudah melewati masa-masa
ini, menyeringai bahwa setiap pelajaran yang kita dapatkan tidak boleh
berhenti di sini. Kita harus terus bergerak, berinovasi, dan berkontribusi
untuk pertanian Indonesia yang lebih maju!
Jadi, pengalaman
apa yang paling berkesan yang kamu dapatkan dari praktikum lapangan dan studi
banding?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar