Sabtu, 15 Februari 2025

Praktikum Lapangan & Studi Banding: Pengalaman Tak Terlupakan di HIMAGRO

 


Bagi mahasiswa agronomi, belajar tidak cukup hanya dengan membaca buku dan mendengarkan kuliah. Ilmu pertanian harus dijalani, dipelajari, dan dipraktikkan secara langsung di lapangan. Inilah mengapa praktikum lapangan dan studi banding menjadi pengalaman yang paling berkesan dalam perjalanan akademik kami di Himpunan Mahasiswa Agronomi (HIMAGRO) .

Bukan sekadar kegiatan akademik, setiap perjalanan ini adalah petualangan yang membuka wawasan, membangun keterampilan, dan mempererat persaudaraan . Ada momen-momen penuh tantangan, ada juga tawa dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Lalu, apa yang membuat pengalaman ini begitu istimewa? Mari kita refleksikan bersama!

1. Dari Kelas ke Lapangan: Ilmu yang Hidup di Dunia Nyata

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya turun langsung ke sawah, menggali tanah, atau memeriksa tanaman yang terserang hama? Semua teori yang dipelajari di kelas akan terasa lebih nyata dan bermakna ketika diterapkan langsung.

Saat praktikum lapangan, kami benar-benar menyaksikan bagaimana ilmu agronomi bekerja dalam kehidupan nyata :

 Mengenali jenis tanah dan kesesuaiannya untuk berbagai tanaman.
 Memahami cara petani mengelola lahan dengan teknik tradisional dan modern.
 Menganalisis tantangan pertanian, mulai dari perubahan iklim hingga ketidakstabilan harga pasar.

Misalnya, dalam salah satu praktikum kami di perkebunan hortikultura, awalnya kami mengira bahwa keberhasilan panen hanya bergantung pada kualitas benih dan teknik pemupukan. Namun setelah berbincang dengan petani, kami sadar bahwa ada banyak faktor lain yang menentukan sukses atau gagalnya sebuah pertanian , seperti perubahan cuaca ekstrem dan fluktuasi harga di pasar.

Dari sini, kami belajar bahwa menjadi seorang agronom bukan hanya soal memahami tanah dan tanaman , tetapi juga menguasai strategi, inovasi, dan kebijakan pertanian yang berkelanjutan .

2. Studi Banding: Belajar dari yang Terbaik

Selain belajar langsung di lapangan, HIMAGRO juga memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan studi banding ke berbagai institusi pertanian terkemuka . Ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi kesempatan emas untuk menyerap ilmu dari para ahli dan pelaku industri pertanian yang telah sukses .

Kami pernah mengunjungi pusat penelitian agronomi dan perusahaan agribisnis yang sudah menerapkan teknologi canggih. Di sana, kami memperkenalkan berbagai inovasi yang mengubah wajah pertanian modern, seperti:

🌾 Penggunaan drone dan sensor tanah untuk pemetaan lahan dan pemantauan tanaman.
🌾 Teknik pertanian presisi yang memaksimalkan hasil panen dengan efisiensi sumber daya.
🌾 Model bisnis pertanian berbasis komunitas yang memperkuat posisi petani di pasar.

Salah satu momen yang paling membuka mata adalah ketika kami mengunjungi sebuah pertanian modern yang sukses menerapkan konsep pertanian organik berkelanjutan . Hal ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga ekosistem tetap sehat dan petani mendapatkan keuntungan yang layak .

Dari pengalaman ini, kami menyadari bahwa tantangan pertanian tidak hanya terletak pada teknik budidaya, tetapi juga pada bagaimana kita menciptakan sistem yang adil, efisien, dan berkelanjutan .

3. Kebersamaan yang Melekat Sepanjang Hayat

Di luar ilmu dan pengalaman teknis, praktikum lapangan dan studi banding juga membawa sesuatu yang tidak tergantikan—persaudaraan .

Dari perjalanan panjang ke lokasi praktikum, memasak bersama di penginapan, hingga sesi diskusi tengah malam yang penuh semangat, semua itu membangun ikatan yang lebih kuat antara kami sebagai mahasiswa agronomi .

Ada banyak momen yang membuat kami tertawa—seperti saat kehujanan di sawah, tertinggal bus, atau salah jalan di lokasi studi banding. Tapi justru di situlah kami belajar arti kerja sama, ketahanan, dan kekompakan .

💬 “Ingat nggak waktu kita harus jalan kaki berkilo-kilo meter karena kendaraan nggak bisa masuk ke lahan?”
💬 “Siapa yang dulu hampir jatuh ke sawah karena sibuk ambil foto?”

Momen-momen seperti ini menjadi kenangan yang akan selalu melekat, bahkan setelah kita lulus dan menapaki dunia profesional .

4. Dari Praktikum ke Masa Depan: Bekal yang Kita Bawa

Setelah melewati berbagai pengalaman ini, muncul satu pertanyaan besar: Apa yang akan kita lakukan dengan semua ilmu dan pengalaman ini?

Bagi sebagian dari kami, pengalaman ini menjadi batu loncatan untuk menjadi peneliti agronomi yang membawa inovasi baru . Bagi yang lain, ini adalah awal perjalanan sebagai wirausahawan agribisnis . Ada juga yang terdorong untuk menjadi pendamping petani dan membangun pertanian berbasis komunitas .

Namun, satu hal yang pasti: apa yang kami pelajari di HIMAGRO bukan sekedar teori, namun bekal nyata untuk menghadapi dunia pertanian yang terus berkembang .

Sekarang pertanyaannya: Bagaimana kita akan menerapkan semua ilmu ini dalam kehidupan nyata?

Kesimpulan: Sebuah Perjalanan yang Berarti

Praktikum lapangan dan studi banding bukan hanya bagian dari kurikulum, tetapi salah satu pengalaman paling berharga selama menjadi mahasiswa agronomi .

Dari belajar langsung di lahan pertanian, berdiskusi dengan petani dan ahli, hingga membangun kebersamaan yang kuat , semua itu membentuk cara pandang dan semangat kami dalam mengembangkan dunia pertanian.

Bagi kamu yang masih aktif di HIMAGRO, bersiaplah untuk pengalaman yang akan mengubah cara pandangmu tentang dunia pertanian . Dan bagi yang sudah melewati masa-masa ini, menyeringai bahwa setiap pelajaran yang kita dapatkan tidak boleh berhenti di sini. Kita harus terus bergerak, berinovasi, dan berkontribusi untuk pertanian Indonesia yang lebih maju!

 

Jadi, pengalaman apa yang paling berkesan yang kamu dapatkan dari praktikum lapangan dan studi banding?

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketika Pandemi Jadi Momentum: Menyatukan Ilmu, Budaya, dan Spiritualitas Lewat Webinar

  Pandemi COVID-19 datang tanpa aba-aba. Mengubah wajah dunia dalam waktu singkat. Membatasi ruang gerak manusia, membekukan banyak aktivita...