Setiap perjalanan kehidupan
memiliki titik balik yang mengubah segalanya. Bagi kami, titik balik itu hadir
pada 2 Mei 2020, hari di mana Maryam Qatrunnada Shania Mirza lahir ke dunia.
Tangis pertamanya menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan kami—sebuah
perjalanan penuh kebahagiaan, tantangan, dan cinta yang tak terhingga. Sejak
saat itu, Maryam bukan hanya sekadar bayi mungil yang kami gendong, ia adalah
cahaya pertama yang menerangi rumah tangga kami.
Saat pertama kali melihatnya, kami
menyadari bahwa hidup kami tidak akan pernah sama lagi. Ada perasaan haru yang
sulit diungkapkan dengan kata-kata, rasa syukur yang melimpah, serta kesadaran
akan tanggung jawab besar yang kini ada di pundak kami. Kami harus menjadi
orang tua yang bukan hanya mencintainya, tetapi juga membimbingnya,
melindunginya, dan memastikan bahwa ia tumbuh dengan penuh kasih sayang dan
nilai-nilai kebaikan.
Maryam adalah jawaban atas doa-doa
kami. Ia hadir di tengah dunia yang penuh dinamika, namun membawa ketenangan
dalam hati kami. Setiap senyum dan tatapan matanya adalah pengingat bahwa hidup
ini memiliki makna yang lebih dalam—yaitu mencintai dan merawat seseorang
dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan balasan. Kami belajar banyak darinya,
lebih dari yang bisa kami bayangkan sebelumnya.
Kini, setelah lima tahun berlalu,
Maryam telah tumbuh menjadi anak yang cerdas, ceria, dan penuh kasih sayang.
Lebih dari itu, ia kini memiliki peran baru dalam keluarga—sebagai seorang
kakak bagi adiknya, Muhammad Zaydan Mirza. Perjalanan ini masih panjang, tetapi
kami yakin, cahaya yang dibawanya akan terus bersinar, menerangi setiap langkah
kami sebagai keluarga.
Makna
di Balik Nama: Sebuah Doa dalam Setiap Huruf
Nama bukan sekadar identitas,
tetapi juga doa yang dipanjatkan sepanjang hidup. Itulah mengapa kami memilih
nama yang penuh makna dan harapan untuk Maryam:
Maryam, terinspirasi dari Maryam
binti Imran, sosok perempuan suci yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai wanita
yang penuh keteguhan, keimanan, dan keberanian. Kami ingin Maryam tumbuh
menjadi perempuan yang berani menghadapi tantangan, kuat dalam prinsip, dan
memiliki hati yang tulus.
Qatrunnada, dalam bahasa Arab
berarti tetesan embun. Embun adalah simbol kesejukan, kesegaran, dan harapan
baru di setiap pagi. Kami ingin Maryam selalu menjadi pribadi yang menenangkan,
membawa kedamaian bagi orang-orang di sekitarnya.
Shania, berasal dari bahasa Ibrani
yang berarti mulia dan berbeda. Setiap anak adalah istimewa, dan kami ingin
Maryam tumbuh dengan keunikan yang membuatnya menonjol dalam kebaikan, menjadi
pribadi yang membawa manfaat bagi banyak orang.
Mirza, adalah bagian dari nama ayahnya, sebagai pengingat bahwa ia selalu memiliki rumah yang penuh cinta dan tempat untuk kembali.
Setiap kali kami menyebut namanya,
kami mengingat kembali harapan dan doa yang menyertainya. Kami ingin ia tumbuh
menjadi sosok yang kuat namun penuh kasih, berani namun tetap rendah hati,
cerdas namun tidak sombong, dan selalu membawa kebaikan di mana pun ia berada.
Perjalanan
Menjadi Orang Tua: Tantangan dan Kebahagiaan
Menjadi orang tua adalah pengalaman
yang luar biasa—penuh kebahagiaan, tetapi juga penuh tantangan. Kami masih
ingat malam-malam panjang di mana kami harus terjaga karena tangisan Maryam.
Ada saat di mana kami kebingungan menebak apa yang ia butuhkan, apakah ia
lapar, mengantuk, atau sekadar ingin digendong. Ada kelelahan yang kadang
terasa begitu nyata, tetapi semua itu sirna hanya dengan satu tatapan matanya.
Ketika ia pertama kali menggenggam
jari kami dengan tangan kecilnya, kami menyadari bahwa mulai saat itu, hidup
kami tidak lagi hanya tentang diri sendiri. Ada tanggung jawab besar untuk
memastikan ia tumbuh dengan baik, mendapatkan kasih sayang yang cukup, dan
dibimbing dengan nilai-nilai yang benar.
Kami juga belajar banyak dari
Maryam. Ia mengajarkan kami arti kesabaran saat ia menangis tanpa alasan yang
jelas. Ia mengajarkan kami arti cinta tanpa batas saat ia pertama kali
tersenyum kepada kami. Dan yang terpenting, ia mengajarkan bahwa menjadi orang
tua bukan hanya tentang membimbing, tetapi juga tentang tumbuh bersama.
Maryam
Kini: Dari Bayi Kecil Menjadi Kakak yang Penuh Kasih
Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya
baru kemarin Maryam berada dalam gendongan kami, tetapi kini ia telah berusia 5
tahun dan memiliki peran baru dalam keluarga—menjadi seorang kakak.
Ketika kami memberi tahu bahwa ia
akan memiliki adik, ekspresinya penuh rasa penasaran. Ia bertanya,
"Bagaimana rasanya punya adik?" Sejak itu, ia sering berbicara dengan
bayi dalam perut ibunya, menyanyikan lagu-lagu kecil, dan bertanya kapan ia
bisa bermain bersama adiknya.
Kini, setelah kelahiran Muhammad
Zaydan Mirza, kami melihat sisi lain dari Maryam. Ia begitu protektif terhadap
adiknya, selalu ingin membantunya, dan memastikan bahwa ia baik-baik saja. Ada
rasa bangga yang sulit dijelaskan saat melihatnya tumbuh menjadi kakak yang
penuh perhatian.
Sebagai orang tua, kami ingin
mengajarkan Maryam bahwa memiliki saudara adalah anugerah. Kami ingin ia dan
Zaydan tumbuh dengan ikatan yang kuat, saling mendukung, dan selalu ada satu
sama lain dalam setiap fase kehidupan mereka.
Harapan
dan Doa Kami untuk Maryam
Maryam, jika suatu saat nanti
engkau membaca tulisan ini, ketahuilah bahwa sejak hari pertama kehadiranmu,
engkau telah membawa kebahagiaan yang tiada tara bagi kami. Engkau adalah
cahaya pertama dalam rumah tangga kami, dan kami akan selalu mencintaimu tanpa
syarat.
Kami berdoa agar engkau tumbuh
menjadi perempuan yang:
Memiliki
hati yang lembut namun jiwa yang kuat.
Berani
bermimpi dan berjuang untuk meraihnya.
Menjadi
sosok yang penuh kasih sayang dan menghargai orang lain.
Menjaga
nilai-nilai kebaikan dan selalu berjalan di jalan yang benar.
Hidup ini penuh dengan perjalanan,
Maryam. Akan ada tantangan yang harus engkau hadapi, akan ada kegagalan yang
harus engkau terima, tetapi kami percaya bahwa engkau akan selalu bangkit dan
terus melangkah.
Terima kasih telah menjadi cahaya
pertama dalam hidup kami. Terima kasih telah mengajarkan kami arti cinta yang
sesungguhnya.
Kami
mencintaimu lebih dari yang bisa diungkapkan dengan kata-kata.
“Cahaya
pertama akan selalu bersinar, menghangatkan hati kami sepanjang masa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar