Selasa, 04 Maret 2025

Maryam Qatrunnada Shania Mirza: Cahaya Pertama dalam Hidup Kami


Setiap perjalanan kehidupan memiliki titik balik yang mengubah segalanya. Bagi kami, titik balik itu hadir pada 2 Mei 2020, hari di mana Maryam Qatrunnada Shania Mirza lahir ke dunia. Tangis pertamanya menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan kami—sebuah perjalanan penuh kebahagiaan, tantangan, dan cinta yang tak terhingga. Sejak saat itu, Maryam bukan hanya sekadar bayi mungil yang kami gendong, ia adalah cahaya pertama yang menerangi rumah tangga kami.

Saat pertama kali melihatnya, kami menyadari bahwa hidup kami tidak akan pernah sama lagi. Ada perasaan haru yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, rasa syukur yang melimpah, serta kesadaran akan tanggung jawab besar yang kini ada di pundak kami. Kami harus menjadi orang tua yang bukan hanya mencintainya, tetapi juga membimbingnya, melindunginya, dan memastikan bahwa ia tumbuh dengan penuh kasih sayang dan nilai-nilai kebaikan.

Maryam adalah jawaban atas doa-doa kami. Ia hadir di tengah dunia yang penuh dinamika, namun membawa ketenangan dalam hati kami. Setiap senyum dan tatapan matanya adalah pengingat bahwa hidup ini memiliki makna yang lebih dalam—yaitu mencintai dan merawat seseorang dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan balasan. Kami belajar banyak darinya, lebih dari yang bisa kami bayangkan sebelumnya.

Kini, setelah lima tahun berlalu, Maryam telah tumbuh menjadi anak yang cerdas, ceria, dan penuh kasih sayang. Lebih dari itu, ia kini memiliki peran baru dalam keluarga—sebagai seorang kakak bagi adiknya, Muhammad Zaydan Mirza. Perjalanan ini masih panjang, tetapi kami yakin, cahaya yang dibawanya akan terus bersinar, menerangi setiap langkah kami sebagai keluarga.

Makna di Balik Nama: Sebuah Doa dalam Setiap Huruf

Nama bukan sekadar identitas, tetapi juga doa yang dipanjatkan sepanjang hidup. Itulah mengapa kami memilih nama yang penuh makna dan harapan untuk Maryam:

Maryam, terinspirasi dari Maryam binti Imran, sosok perempuan suci yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai wanita yang penuh keteguhan, keimanan, dan keberanian. Kami ingin Maryam tumbuh menjadi perempuan yang berani menghadapi tantangan, kuat dalam prinsip, dan memiliki hati yang tulus.

Qatrunnada, dalam bahasa Arab berarti tetesan embun. Embun adalah simbol kesejukan, kesegaran, dan harapan baru di setiap pagi. Kami ingin Maryam selalu menjadi pribadi yang menenangkan, membawa kedamaian bagi orang-orang di sekitarnya.

Shania, berasal dari bahasa Ibrani yang berarti mulia dan berbeda. Setiap anak adalah istimewa, dan kami ingin Maryam tumbuh dengan keunikan yang membuatnya menonjol dalam kebaikan, menjadi pribadi yang membawa manfaat bagi banyak orang.

Mirza, adalah bagian dari nama ayahnya, sebagai pengingat bahwa ia selalu memiliki rumah yang penuh cinta dan tempat untuk kembali.

Setiap kali kami menyebut namanya, kami mengingat kembali harapan dan doa yang menyertainya. Kami ingin ia tumbuh menjadi sosok yang kuat namun penuh kasih, berani namun tetap rendah hati, cerdas namun tidak sombong, dan selalu membawa kebaikan di mana pun ia berada.

Perjalanan Menjadi Orang Tua: Tantangan dan Kebahagiaan

Menjadi orang tua adalah pengalaman yang luar biasa—penuh kebahagiaan, tetapi juga penuh tantangan. Kami masih ingat malam-malam panjang di mana kami harus terjaga karena tangisan Maryam. Ada saat di mana kami kebingungan menebak apa yang ia butuhkan, apakah ia lapar, mengantuk, atau sekadar ingin digendong. Ada kelelahan yang kadang terasa begitu nyata, tetapi semua itu sirna hanya dengan satu tatapan matanya.

Ketika ia pertama kali menggenggam jari kami dengan tangan kecilnya, kami menyadari bahwa mulai saat itu, hidup kami tidak lagi hanya tentang diri sendiri. Ada tanggung jawab besar untuk memastikan ia tumbuh dengan baik, mendapatkan kasih sayang yang cukup, dan dibimbing dengan nilai-nilai yang benar.

Kami juga belajar banyak dari Maryam. Ia mengajarkan kami arti kesabaran saat ia menangis tanpa alasan yang jelas. Ia mengajarkan kami arti cinta tanpa batas saat ia pertama kali tersenyum kepada kami. Dan yang terpenting, ia mengajarkan bahwa menjadi orang tua bukan hanya tentang membimbing, tetapi juga tentang tumbuh bersama.

Maryam Kini: Dari Bayi Kecil Menjadi Kakak yang Penuh Kasih

Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin Maryam berada dalam gendongan kami, tetapi kini ia telah berusia 5 tahun dan memiliki peran baru dalam keluarga—menjadi seorang kakak.

Ketika kami memberi tahu bahwa ia akan memiliki adik, ekspresinya penuh rasa penasaran. Ia bertanya, "Bagaimana rasanya punya adik?" Sejak itu, ia sering berbicara dengan bayi dalam perut ibunya, menyanyikan lagu-lagu kecil, dan bertanya kapan ia bisa bermain bersama adiknya.

Kini, setelah kelahiran Muhammad Zaydan Mirza, kami melihat sisi lain dari Maryam. Ia begitu protektif terhadap adiknya, selalu ingin membantunya, dan memastikan bahwa ia baik-baik saja. Ada rasa bangga yang sulit dijelaskan saat melihatnya tumbuh menjadi kakak yang penuh perhatian.

Sebagai orang tua, kami ingin mengajarkan Maryam bahwa memiliki saudara adalah anugerah. Kami ingin ia dan Zaydan tumbuh dengan ikatan yang kuat, saling mendukung, dan selalu ada satu sama lain dalam setiap fase kehidupan mereka.

Harapan dan Doa Kami untuk Maryam

Maryam, jika suatu saat nanti engkau membaca tulisan ini, ketahuilah bahwa sejak hari pertama kehadiranmu, engkau telah membawa kebahagiaan yang tiada tara bagi kami. Engkau adalah cahaya pertama dalam rumah tangga kami, dan kami akan selalu mencintaimu tanpa syarat.

Kami berdoa agar engkau tumbuh menjadi perempuan yang:

Memiliki hati yang lembut namun jiwa yang kuat.

Berani bermimpi dan berjuang untuk meraihnya.

Menjadi sosok yang penuh kasih sayang dan menghargai orang lain.

Menjaga nilai-nilai kebaikan dan selalu berjalan di jalan yang benar.

Hidup ini penuh dengan perjalanan, Maryam. Akan ada tantangan yang harus engkau hadapi, akan ada kegagalan yang harus engkau terima, tetapi kami percaya bahwa engkau akan selalu bangkit dan terus melangkah.

Terima kasih telah menjadi cahaya pertama dalam hidup kami. Terima kasih telah mengajarkan kami arti cinta yang sesungguhnya.

Kami mencintaimu lebih dari yang bisa diungkapkan dengan kata-kata.

“Cahaya pertama akan selalu bersinar, menghangatkan hati kami sepanjang masa.”

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemilu 2029 Terpisah, Bukan Serentak: Solusi untuk Demokrasi yang Lebih Sehat

  Tahun 2029 akan menjadi momen penting bagi sistem demokrasi di Indonesia. Pemilu yang selama ini dilakukan secara serentak di mana rakyat ...